Wednesday, March 17, 2010

Dulu

Dulu, dulu sekali, saat masih SMA. Eh, gak dulu-dulu banget ding! Baru juga beberapa bulan yang lalu (24 bulan lalu tepatnya). Dulu, ketika kelas 3 SMA, saya berpikir kalau saya berada di persimpangan jalan dalam hidup saya, dimana pilihan saya akan sangat menentukan masa depan saya. Pilihan jurusan kuliah dan universitas. Pilihan untuk mati-matian belajar atau santai-santai pasrah. (FYI, gue di kelas 2 SMA sama seperti mayoritas anak kelas 2 SMA lainnya, penuh dengan kegiatan kepanitiaan, ekskul dan organisasi, hampir gak pernah belajar –hehe.. emang gue nya aja yang males. Jadi kelas 3 SMA musti kebut ngejar pelajaran -.-)

Alhamdulillah Allah selalu menunjukan jalan terbaik untuk saya.
Saya belajar dengan keras dan tak lupa berdoa (berkat tuntunan dan support Mama-Papa tercinta :D).
Berdoa agar diberi kesabaran dan keikhlasan atas apapun hasil yang diberikan-Nya. Karena apapun yang Allah berikan itu pasti yang terbaik.
(Sumpah, gue jadi ngerasa gue jaman SMA lebih dewasa dan bijak dalam menerima kenyataan hidup dibanding gue di SEMESTER 3 KEMAREN. Ceilah, KENYATAAN HIDUP! Kata-kata lo, Dhan!!)

Lalu, hari ini, 18 Februari 2010, ketika gue sedang jalan di selasar antara Departemen Teknik Kimia dan Teknik Metalurgi & Material gue sadar kalo setiap hari gue berada di persimpangan hidup gue, dimana pilihan yang gue ambil akan menentukan masa depan gue. Ya, benar. BENAR.

“Setiap hari kita berada di persimpangan jalan hidup kita, dimana pilihan yang kita ambil akan menentukan masa depan kita.”

Contohnya, hari ini gue ceritanya LAGI GAK MOOD KULIAH, jadi gue bolos kuliah KARENA KALAU PUN GUE KULIAH, di kelas gue cuma akan ganggu anak2 lain dengan ngajak ngobrol mereka.
(Alasan sakti yang gue gunakan kalo lagi malas kuliah: “KARENA KALAU PUN GUE KULIAH, di kelas gue cuma akan ganggu anak2 lain dengan ngajak ngobrol mereka.”)
Ya. Hari ini gue rasa gue mengambil keputusan yang salah dengan bolos kuliah Fasilitas Pabrik. (Ampun, Ma!! Aku janji gak bolos lagi!!)

Mungkin bolos satu kali kuliah tidak akan secara signifikan mempengaruhi masa depan gue. Mungkin juga iya.

Yang pasti, saya berjanji mulai sekarang setiap pagi saya akan bangun tidur dengan penuh syukur dan menyambut hari dengan antusias dan penuh tanggung jawab karena saya tahu hari itu saya akan membuat keputusan penting yang akan mempengaruhi masa depan saya. Sekecil apapun keputusan saya itu.

No comments:

Post a Comment