Thursday, December 31, 2009

papa


31 Desember 2009
Assalamu’alaikum. Kurang semangat. ASSALAMU’ALAIKUM!! : )
Saya punya beberapa teman yang kehilangan ayah mereka di semester akhir SMA. Tentu bukan hal yang mudah kehilangan seorang ayah saat kamu akan menghadapi SPMB (atau UMB atau SIMAK atau SNMPTN atau tes STAN). Hal ini membuat saya bersyukur Papa meninggal saat UTS ganjil saat saya kelas XII SMA, setidaknya walaupun UTS saya babak belur, saya masih punya beberapa bulan untuk pulih untuk UMB.
Saya sayang sekali sama Papa.

Cuplikan percakapan saya dan Papa:
Suatu hari sekitar pukul 19.00 WIB di tahun 1995.
Saya sedang asik menggambar di kertas HVS. Saat itu Papa selalu membawakan banyak sekali kertas HVS untuk saya, saat itu menggambar adalah satu-satunya hobi saya. Saat itu saya pikir ketika saya dewasa saya akan menjadi pelukis atau desainer atau arsitek, saat itu menggambar adalah hidup saya.
Papa: “Wah… Pinternya anak Papa… Dari tadi belajar mulu…” (lalu memberi sun di pipi saya)
Saya (usia 5 tahun) berpikir, Aku sama sekali enggak belajar, aku menggambar, Papa terlalu baik bilang menggambar itu belajar, menggambar itu senang-senang. Di usia 5 tahun saya tidak suka belajar, saya belum bisa membaca, saya benci menulis. Tapi Papa selalu memuji saya, mengatakan hal-hal yang membuat saya merasa sangat spesial.

Suatu hari sekitar pukul 20.00 WIB di tahun 2002.
Saya baru lulus SMP, saat itu di Bekasi untuk masuk SMA harus melalui tes tertulis sehingga nilai UAN matematika saya yang 10, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang 9.33 sama sekali tidak terpakai.
Saya: “Pa, aku enggak yakin bisa masuk SMA 1. Yang daftar sekitar 1800 orang, yang diterima Cuma 300an.” (hampir menangis karena saya enggak daftar SMA swasta untuk cadangan)
Papa: “Wah, berarti gampang dong! Kamu cuma perlu pastiin kamu masuk di 300 orang itu. Papa yakin kamu bisa.”
Saya: “…..” (Speechless)
Saya (usia 15 tahun) berpikir, Kenapa Papa bisa segitu yakinnya sama kemampuan aku bahkan aku sendiri enggak yakin aku bisa.
Saya masuk SMA N 1 Bekasi melalui tes, berada pada urutan 68 dari 360.
Alhamdulillah, lulus dari SMA N 1 Bekasi dengan peringkat yang lebih baik.

Ada banyak sekali percakapan seperti di atas yang telah terjadi saat aku bersama Papa.
Papa mengajariku untuk percaya pada kemampuan diriku sendiri, mengajariku untuk mencintai diriku.
I LOVE YOU, PAPA! : )

Tuesday, December 1, 2009

shit happens

1 Desember 2009

This note is dedicated to them who failed in midterm test.* (winamp s playing If I ain’t got you-Alicia Keys)




But everything (tidur dini hari buat ngerjain tugas, morat-marit cari copyan catetan kayak mau ngedemo SAVIN (tempat fotocopyan di sebelah kantin FT UI) “saya duluan mas, saya mau copy ini, MAS!! MAS!!”, cuci muka di toilet lantai 2 demi gak ngantuk di kelas K.301, DOSA tanya2an pas ujian) means nothing if I ain’t got A… -.-
(or at least A-)
Apakah kamu berpikir begitu? Atau kamu lebih mementingkan prosesnya? : )
(I vote for the process :D)

Kali ini saya tidak akan bilang saya mirip Dian Sastro atau apalah, kali ini saya ingin serius. Serius. SERRRRIUSSS!
Sebelum saya cerita, saya mau tanya teman-teman seangkatan sejurusan saya:
Siapa di antara kalian yang ranking 1 pas SD? (ok, semua angkat tangan) SMP? (tangan masih di atas semua) SMA? (buset, temen gue EMANG pinter2 semua yak! T.T)
Siapa yang IQ nya (paling gak pernah) di atas 140? (Ok, masih pada angkat tangan)
Yang ngerjain soal no.2 ujian ke-3(pas pekan UTS) kelas Pak Amar? (krik, krik, krik)
Yang ngerjain SEMUA tugas ekotek sendiri? (Nonni angkat tangan)
Ok, pertanyaan terahir dianulir. -.-
(YA, GUE tau paragraf ini gak penting tapi gue sedang ingin menghibur diri sendiri, gue ingin merasa kalau bukan cuma gue yg jadi kurang pintar pas kuliah T.T)

Anyway, gue mau cerita tentang teman saya tersayang ber-IP di atas 3.8 (Yes! Gue kasi tau semua orang IP lu! :p), adik kecil kita bersama (cups :-*), SEBUT SAJA namanya Citra, yang MENDADAK SO (es ou). Saya ulang agar lebih jelas: SO. Lagi: SO. Lagi: SO. (enak nyebutnya, lagi ah..) SO. xp

Ke-SO-an nya membuat saya jengah sehingga secara tegas dan lugas gue bertanya: “Kenapa belakangan ini lu jadi SO sih?”
Citra: “UTS gue kemarin ancur, Dhan.” (gue dalam hati: seharusnya tiap kali orang ngerasa UTS-nya ancur dia musti inget gue agar merasa lebih baik, jauh lebih baik. -.-“)
Lalu Citra melanjutkan: “Gue janji sama orang tua gue akan kasih nilai bagus, Dhan. UTS gue kemarin harus gue perbaiki di UAS. It’s my last chance in this semester.” (Ok, cit, kata2 lo waktu itu jauh lebih bagus dan menyayat hati gue, tapi gue lupa persisnya gimana, tapi INTINYA gini kan?HIHI.)
Saat itu seingat saya masih jauh dari tanggal 25 November (HIHI) dan teman saya, teman kita, sudah mulai mempersiapkan UAS. Mungkin teman2 pembaca juga biasa mempersiapkan ujian dari jauh-jauh hari, tapi saya belum sama sekali. BELUM. BELUM!!! (garuk2 tanah sambil nangis Bombay, di kepala gue The Calling bernyanyi: If I could turn back time. :’( )

UAS. It’s my last chance in this semester. It’s OUR last chance.
Peluru terahir dalam senapan. Saya tidak akan menyianyiakannya. Kamu juga kan? : )
SEMANGAT!! H-12 UAS hari pertama kita teman-teman FT!

Regards,

Dhanita

Tuesday, November 24, 2009

hepi pre-bday!

24 November 2009
Assalamu’alaikum. Kurang semangat. ASSALAMU’ALAIKUM!! : )
Humor. Saya butuh humor. Saya butuh hiburan. Saya butuh SEHAT. Saya butuh mentoring. Saya butuh MAMA. Bukan, bukan buat saya. Buat temen saya. Kasian dia sakit mulu. Senin sampe Jumat diajak kemana aja mau, diajak ngapain aja oke2 aja. Kalo ahir minggu tepar terus. KASIAN teman saya itu.

She’s my best friend. : )

Teman saya itu teman lama, rasanya saya sudah berteman dengan dia SEUMUR HIDUP saya walaupun saya baru mengenalnya beberapa tahun belakangan. Tapi ada juga saat2 dimana saya merasa TIDAK mengenalnya. Saat teman saya mulai RAJIN MENYONTEK, mulai RAJIN COPAS, mulai… mulai apa ya..

Ketika saya bilang, “KOK NYONTEK?”
Dia bilang, “yang lain juga begitu.”
Ketika saya bilang, “KOK COPAS?”
Dia bilang, “yang lain juga begitu.” (Buset, emang berapa banyak sih mahasiswa universitas negri di daerah Depok yang seperti ini??)

Saya sayang sekali sama teman saya ini. Tiap kali dia merasa ragu akan dirinya, saya ingin sekali memeluknya dan berkata “semua akan baik-baik saja”. Dulu, dulu sekali, teman saya berpikir kalau semua anak perempuan adalah Tuan Putri dan semua anak laki2 adalah Pangeran berkuda Coklat (buat dia kuda putih itu tidak macho :D). Tapi kemudian…

“Voila! this is it!! Real world.” HAHAHA.

HAHAHA. Hidup itu humor, humor yang kasar dan ironis. Apa yang lo tangisin sekarang bisa jadi sesuatu yang lo ketawain setengah mati tahun depan.

Saya jadi inget tragedy PPAM (semacam OSPEK di fakultas teknik). Ketika temen2 sesama maba (mahasiswa baru) nangis pas ditinggal senior dan seniorita? Pas Floren (salah seorang teman saya yang amat sangat berbakat) sambil nangis teriak “temen2, ayo kita bilang sama2: KAKAK KITA MINTA MAAF” Buat mereka pasti hal itu lucu sekarang dan buat gue bagian Floren ngomong lucu SEKALI, masih ngakak-PINGIN-guling2 gue kalo inget xDD

That’s the BEST part of PPAM for me. :D

Anyway, temen gue sekarang masih sakit dan satu hal yang mau gue bilang sama dia, “Jangan sedih sayang, semua yang kamu sedihin sekarang akan kamu ketawain gak lama lagi. Buat apa menunda, ketawa sekarang aja!! HAHAHA. Hepi pre-birthday dear…” : )



U know u love me
XOXO

Dhanita

P.S. Cuplikan percakapan:
Blair: You are disgusting. I hate you.
Chuck: Then why are you still holding my hand?
>.<

Wednesday, November 11, 2009

PARIS!!


Assalamu’alaikum. Kurang semangat. ASSALAMU’ALAIKUM!! : )
Dear diary, hari ini, RABU 11 November 2009, JAM 17.30

Aku baru pulang dari mentoring ELT (Engineering Leadership Training) bersama Kurnia (si mentor), Vero (sesame mentee, T. Bioproses ’09), Eka ( TI’08), dan Tita (T.Sipil ’09, bulu matanya lentik deh, bikin iri gue aja -.-) langsung ke kamar Nonni (BUKAN nama sebenarnya*) untuk (jelas sekali) seperti biasa minta contekan. Dan lo tau gak sich, Diary?? Si Nonni lagi ngapain?? Lagi ngapain?? Lagi ngapain?? (Gak cukup sekali) LAGI NGERJAIN LAPORAN PENDAHULUAN FISIKA. OMG!! OMG!! OMG!! (Gak cukup sekali lagi)

Sedangkan saya minggu kemarin ngerjain laporan pendahuluan di sela2 waktu kuliah di hari laporan dikumpulkan. Mengetahui fakta bahwa Nonni sudah mengerjakan laporan yang dikumpulkan SELASA DEPAN, hati saya pun tergerak untuk segera mencari contekan, HIHI. (Makhluk nista macam apa gue ini!! Paling rajin cari contekan. T.T)
Dalam hati sambil iri berat, “Nonni, kenapa kau rajin sekali? Kenapa sulit sekali untuk menjadi seperti kamu? Kenapa saya yang paling malas di kosan ini? Kenapa Ed Westwick TETEP cakep sekali meskipun perutnya buncit??” (ok, pertanyaan terakhir agak ngelantur, TAPI MEMANG BEGITU, bukan? xDD)
Gue jadi inget pertama kali, dulu sekali, ni anak pindah ke kosan. Dia anak yang sangat rrrrrrrajin. Dan gue sebel. Sebel karena gue jadi semakin ngerasa gue males, sebel karena gue iri, sebel, sebel, SEBEEELLLL!!! (dengan gaya centil2 garang). Tapi sekarang.. setelah kita saling mengenal, setelah kita tuker2an nomer hape, setelah kita sering jalan bareng buat makan di luar (kayak tahapan PDKT. HIIHI) saya merasa Nonni sangat BAIK dan MENYENANGKAN, dan benih2 cinta itu pun tumbuuh.. (agak geli juga ngetiknya gue)
Tanpa Nonni sadari, dia telah menjadi panutan gua.. temen gue yang paling pinter NGATUR WAKTU, paling EFISIEN (TI BANGET!! GILAK!) kerjanya, dan DOYAN sekali ketawa dan seneng2 (it’s always fun to be around you : )). Tanpa dia berkata2, dengan gue ngeliat dia aja, dia udah jadi contoh buat gue. Terima kasih buat semua pelajarannya, temanku sayaang! Cups. : )

Cuplikan percakapan:
Nonni: “Dhan, udah ngerjain Akuntansi biaya?”
Gue (dengan bangga dan jumawa): “UDAH DONG!!!”
Nonni: “Liat dong, yang no.4 kayak giman sii?”
Gue (dengan jumawa ngasi liat) dalam hati berkata: “OMG! ALHAMDULILLAH! Dia ngeliat kerjaan gue. Sekali ini gue selangkah di depan lu, Non!! Yes! Yes! YESS!!!”
Lalu malamnya, sesi belajar bersama… di kamar Wendy (tentu semua nama di sini bukan nama sebenarnya), ada gue, Mawar, Pita, Nonni, Wendy (yaiyalah dia yg punya kamar!) dan umi (malesss BANGET rasanya ngetik nama yg terahir ini)… GUE MENEMUKAN FAKTA BAHWA SOAL AKUTANSI BIAYA YANG GUE KERJAIN ITU SALAH!! SALAH!!

Tapi kemudian gue denger lagu D’MASSIVE “Jangan menyeraah… Jangan menyeraaaaah…”
Kata gue mantap: “Ya, Ryan D’Massive, saya TIDAK akan menyerah.”

Nonni, akan kukejar kau! Akan kuselesaikan laporanku MALAM INI!! HAHAHA. :D

Regards,

Dhanita



Ket:
*Nama disamarkan demi tujuan bersama dan demi terwujudnya kedamaian hidup gue di kosan x))

Monday, November 2, 2009

Saya

Nama: Dhanita

Umur: 17 tahun (+1)

Golongan darah: O

Kebiasaan aneh: kalo bosan suka naik sepeda keliling UI (gak aneh juga sih..)


2 November 2009

Assalamu’alaikum. Kurang semangat. ASSALAMU’ALAIKUM!! : )

Perkenalkan nama saya Dhanita (si gadis manis berkerudung merah yang muncul di postingan sebelumnya itu lho! HEHE.) Sejak semester 3 ini saya belajar menutup aurat. Doakan saya terus istiqomah ya!! : )


SENANG BERKENALAN DENGANMU! Kapan nih kita naik sepeda bareng2?? : )

Sunday, November 1, 2009

Assalamu'alaikum!


1 November 2009
Assalamu’alaikum. Kurang semangat. ASSALAMU’ALAIKUM!! : )
Bukan, saya BUKAN Dian Sastro. Kita emang mirip, tapi bukan, SAYA BUKAN Dian Sastro. Saya Dhanita, mahasiswi TEKNIK INDUSTRI yang KATANYA calon bos, calon manager, calon orang-dengan-gaji-banyak-nol-nya (OMG!!), tapi ini kan hanya sekedar katanya. Dunia perkuliahan bagi saya seperti hutan belantara, di sana kita bisa bertemu BUAYA (darat, tentu saja, dan jumlahnya sangat banyak di Fakultas tertentu), SI KANCIL, dan harimau (yang bisa memangsa para mahasiswa hanya dalam 3 MENIT, ya benar, 3 MENIT!!! Rawwrrrr…). Dan saya sendiri, perkenalkan, si gadis (manis) berkerudung merah. : ) (gue tahu lo pasti pada mual sekaligus bingung ngebacanya!!! -.-)
Kuliah bikin saya kurang tidur, kuliah bikin saya banyak dosa (ini sih kayaknya EMANG guanya aja, HIHI), bikin saya melihat banyak hal-hal tak terduga sebelumnya. Kali ini saya ingin berbagi dengan teman-teman cerita tentang seorang teman yang sangat saya sayangi, kita sebut saja namanya MAWAR, bunga yang Indah, bukan? ;)
Mawar adalah seorang mahasiswi biasa seperti saya, bukan anak siapa-siapa, bukan penerima-kotak-biru-yang-genius (baca: mapres), yah, hanya anak biasa. Tapi ada hal LUAR BIASA di dirinya. Suatu hari di kelas-yang-kalo-lu-mau-sampe-sana-musti-naik-tangga-setengah-mati:
Gue (seperti biasa kalo gak GAK kuliah yah dateng telat, dengan sebelumnya udah minta dicupin tempat): “Gue heran deh, kok ada sih orang yang niat BANGET kuliah. Emang segitunya ya kuliah tuh?”
Mawar (yang hari itu juga dateng telat. Gilak! Ini orang mandinya lama banget, wajar kalo telat) : “Yah, orang kan BEDA-BEDA, dhan. Gak semua orang bokapnya direktur. GAK SEMUA orang hidupnya bisa enak2an aja. Kita di sini kuliah kan niatnya beda-beda.”
Iya juga yah. IYA BANGET malah. Ya ampun.. selama ini gue kuliah nyampah banget!! OMG!! Gue harus berubah. Padahal bokap gue bukan direktur (in fact, bokap gue bahkan udah gak ada) MAYDAY! MAYDAY! Saya HARRUS berrrrrubah!
Malemnya di kamar.
Gue: “mawar, lagi ngapain?”
Mawar: “Belajar mekanika teknik, dhan.”
Gue: “Ih, ngapain?!! Emang besok kuis ya?”
Begitulah gue, kalo gak ada kuis/ ujian gak belajar, kalo ada tugas kerjainnya abis solat subuh, sangat TIDAK baik. Perubahan, mudah diomongin tapi sulit dilakuin. Malem itu saya tidur seperti kebo sampe pagi dan telat sampe kelas LAGI. Saya begitu iri sama Mawar yang punya determinasi tinggi. Bener2 pantang menyerah dan SANGAT rajin belajar. Walopun banyak hambatan walopun belajar sambil nahan ngantuk, dia gak pernah menyerah. Semangat, Mawar!! SEMANGAT!! :’)
Begitulah cerita saya tentang sahabat saya. Buat yg baca terima kasih dan maaf bikin waktu lo pada kebuang, ehehe. Buat Mawar terima kasih karena udah tahan sama gue dan ngasih pelajaran berharga buat gue. : )

Regards,

Dhanita

P.S: Nantikan cerita2 selajutnya tentang Wendy, Pita, Nonni, Tri, Umi, dan masih banyak lagi. HA HAHA. :p